Saturday, July 20, 2019

[BERITA MOBIL] Chevrolet Corvette C8 Stingray 2020: Supercar Amerika yang siap mendunia


Oh apa ini? Kelihatan menarik...

Ucapkan salam untuk generasi kedelapan Chevrolet Corvette. Setelah 6 tahun diproduksi, Corvette C7 akhirnya undur diri dan sebagai penggantinya, meluncurlah Corvette C8. Dan menurut General Motors, Corvette C8 adalah generasi Corvette paling mutakhir dan paling canggih.

Uhhh... Memangnya Corvette C7 kurang canggih?

Tidak kok. Bahkan menurut kami Corvette C7 adalah salah satu sportscar terbaik yang pernah dibuat Amerika. Ya, mesinnya memang old-school, dengan V8 pushrod berkapasitas besar, tapi teknologi yang ditanamkan di dalam C7 setara dengan sportscar sekelas Porsche 911 atau Mercedes-AMG GT.

Tapi untuk C8, Chevrolet mengambil langkah besar. Corvette C8 adalah generasi Corvette pertama yang mesinnya diletakkan di tengah, layaknya supercar seperti Lamborghini Huracan, Ferrari 488 dan Ford GT.


... Hah? Apa-apaan Corvette mesinnya di tengah?!

Iya, kami tahu Corvette dari generasi 1 hingga generasi 7 semuanya bermesin depan. Tapi menurut Presiden General Motors, Mark Reuss, layout mesin depan di Corvette C7 memiliki batasan-batasan dalam hal performa, sehingga keputusan untuk mengubah layout mesin jadi di tengah adalah hal yang perlu dilakukan.
Chevrolet CERV-II (photo by Automobile Magazine)

Chevrolet CERV-III (photo bu MotorTrend)
Lagipula, bukan pertama kali Chevrolet bermain dengan ide Corvette bermesin tengah. Tahun 1963, insinyur Chevrolet, Zora Arkus-Duntov, menciptakan konsep Chevrolet Engineering Research Vehicle II (CERV-II), berbasiskan Corvette C2 namun dengan mesin 6.2-liter V8 yang diletakkan di tengah chassis. Lalu, di tahun 1986, Chevrolet bermain lagi dengan ide mesin tengah di Corvette dengan CERV III, kali ini menggunakan mesin 5.7-liter twin turbo V8, AWD, active aerodynamics, dan semua teknologi yang saat ini umum ditemukan di supercar. Namun tidak ada satupun konsep Corvette mesin tengah yang tembus produksi. Namun kehadiran Corvette C8 menjadi tonggak untuk revolusi generasi Corvette.



Hmmm oke. Jadi, selain layout mesin baru, apa lagi yang baru di C8?

Pada dasarnya semua hal tentang Corvette C8 adalah baru. Tidak ada mobil lain di jajaran General Motors yang menggunakan chassis untuk mesin tengah, jadi Chevrolet benar-benar merancang sendiri chassis Corvette C8. Ngomong-ngomong soal mesin, seperti biasanya, Corvette C8 menggunakan mesin V8 blok kecil. Mesin baru ini, dengan kode LT2, berkapasitas 6.2-liter dengan pushrod overhead valve, layaknya mesin V8 Amerika jadul. Tapi teknologi yang ditanamkan di mesin LT2 ini adalah teknologi modern, dan C8 merupakan Corvette pertama yang menggunakan sistem pelumasan dry-sump, sehingga mesinnya bisa ditempatkan lebih rendah di chassis dan menurunkan titik berat dari mobil, mengurangi body-roll dan meningkatkan kestabilan.


Mesin LT2 ini sendiri menghasilkan tenaga 495hp dan torsi 637Nm. Tidak terdengar banyak, mengingat bahkan McLaren paling kecil sekalipun, 540C, sudah punya 540hp. Tapi Corvette C8 menggunakan transmisi 8-percepatan kopling ganda terbaru yang dibuat oleh Tremec, rekan kerja Chevrolet dalam hal transmisi sejak dulu kala. Transmisi ini memiliki gear pertama yang rendah untuk mengurangi potensi wheelspin saat akselerasi, namun gear 2 hingga 6 dipasang berdekatan dengan rasio yang pendek untuk membantu in-gear acceleration. 


Berkat rasio yang pendek ini, akselerasi 0-100kph bisa dilakukan di bawah 3 detik. Sebagai perbandingan, Porsche 911 GT3 dengan transmisi PDK dan keluaran tenaga yang sama masih butuh 3.4 detik untuk berakselerasi sampai 100kph. Whew. Namun untuk sekarang belum ada perkiraan kecepatan maksimum. Mengingat C7 bisa tembus 310kph, seharusnya C8 bisa ada di kisaran 315-318kph untuk kecepatan maksimum, tapi itu masih perkiraan kami.

Sementara itu, gear 7 dan 8 dibuat panjang karena kedua gear terakhir ini dirancang untuk perjalanan jarak jauh di jalan bebas hambatan. Berkat rasio yang panjang, kalian bisa mengendarai Corvette C8 di jalan tol tanpa khawatir mesin berputar terlalu cepat, sehingga konsumsi bahan bakar bisa dikurangi.

Siapa yang peduli konsumsi bahan bakar sih kalau dia beli Corvette...

Iya sih, tapi Corvette selalu dikenal sebagai sportscar yang mumpuni di trek namun juga sangat mudah digunakan sehari-hari. Dan mengingat Corvette C7 bisa tembus 9.2 km/l di tes AutoExpress UK, seharusnya tidak terlalu sulit untuk C8 menembus angka 9.5-10km/l.


Dan ya, Corvette C8 masih praktis walaupun sudah jadi supercar bermesin tengah. Karena mesinnya ditempatkan sangat rendah di chassis, dan karena mesinnya berukuran kecil, maka ada bagasi yang cukup besar di belakang. Cukup besar bahkan untuk bawa tas golf dan seisinya, dan kalau kosong kalian bisa pakai bagasi itu untuk menyimpan atapnya. Oh, kami belum bilang kalau atapnya bisa dilepas ya? Atapnya bisa dilepas seperti Lamborghini Aventador Roadster, tapi agak lebih mudah.


Sementara itu, karena sekarang tidak ada mesin di depan, kompartemen depan bisa digunakan sebagai bagasi juga. Berkat dua bagasi ini, total kapasitas kargo dari C8 adalah 357 liter. Ya, masih di bawah McLaren GT yang punya 570 liter, tapi Corvette tidak punya ruang kargo di belakang kursi penumpang. Dan di McLaren GT, kalian tidak bisa lihat mesinnya.


Untuk kabinnya, Corvette C8 masih menggunakan konsep driver-focused cockpit seperti di C7. Namun di C8, Chevrolet mengambil langkah ekstrem dengan memasang konsol tengah yang lebar dengan partisi yang lebih tinggi antara sisi pengemudi dan penumpang. Jadi tidak perlu khawatir penumpang kalian iseng ganggu ketika kalian mengemudi dalam kecepatan tinggi. Dan di Corvette, hal itu bakal sering terjadi


Oke, jadi mesin baru, chassis baru, transmisi baru, semuanya baru... Bakal mahal nih sepertinya.

Nah, ini trik ajaibnya Corvette dari dulu. Sejak generasi C6, Corvette benar-benar jadi penantang sportscar dari Eropa seperti Porsche 911 atau bahkan supercar macam Lamborghini Gallardo, tapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Tadinya kami sempat khawatir Corvette C8 akan jadi mahal karena layout mesin tengah biasanya mahal. Tapi Presiden General Motors, Mark Reuss, mengumumkan kalau harga Corvette C8 dipatok di bawah $60,000 (sekitar Rp. 840 juta) di Amerika Serikat. Sebagai patokan, Porsche 911 Carrera S dihargai $113,300 (Rp. 1.586 miliar). Dan yang seru, ada banyak opsi yang bisa dipilih supaya Corvette C8 kalian bisa lebih menarik, mulai dari 12 pilihan warna eksterior, 6 warna interior dan 6 warna sabuk pengaman, plus 3 pilihan desain jok dan bermacam-macam dekorasi setrip balap untuk eksterior serta aksen panel eksterior. Kalau kalian iseng, coba saja bermain dengan konfigurator Corvette C8 di tautan ini.

Untuk yang senang turun ke trek, Chevrolet juga menyediakan paket Z51 Performance Package, dengan sistem pengereman yang lebih canggih, pendinginan mesin yang lebih optimum, serta opsi sports exhaust yang lebih keras. Selain itu, paket Z51 juga menyediakan sayap belakang yang bisa diganti lagi dengan sayap belakang yang lebih besar lagi untuk menambah downforce, mengurangi potensi oversteer saat mobil dibawa kencang di trek.

Wah, sepertinya menarik. Tapi rasanya Corvette tidak ada yang setir kanan, jadi buat apa kita peduli?

Oh, tenang. Setelah semua pengumuman tadi, informasi terbesar yang diungkap saat peluncuran C8 kemarin adalah bahwa Corvette C8 akan tersedia untuk pasar global. Dan ya, itu termasuk pasar-pasar negara yang mobilnya setir kanan.

Oke, mungkin ada yang pernah lihat Corvette C7 setir kanan di Indonesia, tapi itu sebenarnya dikonversi oleh suatu perusahaan Australia yang kebetulan berpengalaman mengkonversi muscle car Amerika dari setir kiri jadi setir kanan, seperti Camaro, Corvette dan generasi lama Mustang. Dan harga konversinya mahal karena tidak banyak yang beli. Tapi dengan GM memutuskan kalau Corvette C8 akan diproduksi baik versi setir kiri maupun setir kanan, harga jualnya bisa dipotong. Yah, berharap saja nanti akan ada yang berinisiatif menjual Corvette C8 di Indonesia.


No comments:

Post a Comment