Wednesday, March 4, 2020

[BERITA MOBIL] Koenigsegg Gemera 2020: Grand Tourer pertama dari Koenigsegg



Tunggu. Ini Koenigsegg kan? Kok kayak sedan sih?

Iya. Ini Koenigsegg kok. Bentuknya kayak sedan soalnya ada 4 kursi di dalemnya. Plus bagasi di belakang. Mesinnya juga kecil, cuma 3-silinder, ngasih tenaganya ke roda depan pula.


Hih. Koenigsegg kok 3-silinder.

Eh, jangan kabur dulu, Koenigsegg Gemera ini bukan sembarangan sedan 4 penumpang. Christian Von Koenigsegg sendiri  bilang Gemera adalah Mega-GT pertama di dunia. Harganya? Koenigsegg belum bilang, tapi jangan berharap lebih murah dari US$1 juta (Rp 14 miliar). SEBELUM PAJAK.

MAHAL AMAT DAH! Mobil 3 silinder doang kok sejuta dolar?!

Tunggu dulu, kan kami belum selesai ngomong. Iya, mesinnya 3 silinder, tapi mesin 2-liter twin turbo ini pake teknologi Freevalve, dan bisa ngehasilin 600hp dan 600Nm. Bingung gimana caranya mesin 3 silinder bisa dapet 600hp? Mesin ini, dinamain Tiny Friendly Giant (TFG) oleh Christian sendiri, punya teknologi Freevalve, di mana semua katup di silinder digerakkan bukan dengan aktuator seperti di mesin biasa dengan camshaft, throttle body, timing gear, dan segala tetek bengek lainnya yang bikin mesin biasa berat dan terbatas kemampuannya.


Semua alat tadi di atas diganti dengan aktuator hidrolik yang dipasang di tiap katup, dan semua aktuator ini punya kemampuan untuk mengatur bukaan katup secara individual, tanpa tergantung dengan katup di silinder yang lain. Jadi kalau butuh matiin satu silinder? Satu aktuator mati, dan bensin ga akan masuk ke dalam silinder itu. Bayangin teknologi kayak VTEC atau VVTi tapi timing bukaan katupnya bisa berubah sesuai kebutuhan, ga cuma di putaran tertentu. Nah, karena sekarang mesinnya dibebaskan dari batas yang umumnya ada di mesin dengan camshaft biasa, TFG bisa dapet 600hp di 7500rpm dan 600Nm dari 2000-4000pm, dan fuel cutoff-nya di angka 8500rpm. Oh, dan mesin ini bisa pake bahan bakar 100% etanol atau bahan bakar bensin biasa.

Tapi… penggerak roda depan?

Iya… secara teknis. Mesinnya ditaruh di belakang chassis karbon, tapi ada driveshaft yang ngirim tenaga ke roda depan dari mesin. Tapi sumber tenaganya ga cuma mesin kok. Ada 2 motor listrik di belakang – satu di masing-masing roda belakang – dan satu di crankshaft mesin, dengan keluaran total 1100hp di roda belakang dan 400hp untuk nambahin 600hp dari mesin di roda depan, dipasangin sama transmisi Koenigsegg Direct Drive kayak di Regera. Sayangnya, karena kerumitan transmisi dan lain hal, total tenaganya bukan 2100hp. Tetep aja, 1700hp dan 3500Nm itu bukan tenaga yang kecil. Bugatti Chiron itu 200hp lebih kecil, dan torsinya juga kalah 1900Nm. Dan dengan tambahan motor listrik ini, berarti Gemera sekarang jadi AWD.


Berkat kombinasi motor listrik dan mesin turbo kecil ini, Gemera bisa tembus 100kph dari diam di bawah 2 detik Butuh perbandingan? Chiron tadi bisa 0-100kph dalam 2.5 detik. Gemera 0.5 detik lebih kenceng. Silakan bayangkan sendiri rasanya gimana. Belum ada konfirmasi soal kecepatan maksimumnya, tapi jangan heran kalo Gemera bisa ngelewatin angka 400kph.


… Oh… Okey, ternyata performanya masih Koenigsegg banget. Tapi soal 4 penumpang…

Yep. Ada 4 kursi di dalam kabin Gemera, dan keempat kursinya pas buat penumpang ukuran dewasa. Kursinya semua dari cangkang carbon fibre, dan karena ga ada pilar B, mekanisme sabuk pengaman semuanya dirakit ke dalam cangkang carbon tadi. Tapi biarpun ada mekanisme itu, plus mekanisme buat reclining dan geser kursi, berat individual kursi ini cuma 25kg. Butuh perbandingan? Mercedes-Benz SL punya kursi yang mekanisme sabuknya terintegrasi juga, plus motor listrik buat pengaturan posisi. Berat kursinya 75kg. 50KG LEBIH BERAT. Pintu dihedral-synchro-helix dari Koenigsegg lain ada di sini, tapi sekarang ukurannya panjang banget supaya akses ke kursi belakang ga terhalang pilar B. Lucunya, tiap orang di mobil dapet 2 cupholder masing-masing, dengan satu cupholder dengan pemanas dan yang satu lagi dapet pendingin. Ga ada lagi ribut-ribut cappuccino dingin atau soda hangat.


Ada layar gede di depan dan belakang, jadi kalo kamu bosen macet-macetan kamu bisa nonton video di YouTube atau buka Netflix dan nonton acara TV favoritmu. Kalian juga mungkin sadar ga ada spion di Gemera. Itu karena spionnya diganti kamera, kayak di Audi e-Tron sama McLaren Speedtail. Di Amerika, ini bakal jadi masalah karena aturan federal mereka bilang spion harus ada. Solusinya? Bisa dipasangin spion kaca kayak mobil biasa. Tapi spion ini bisa dilepas kalo kalian ga suka pake spion itu. Dan ya, walaupun mesinnya di tengah, karena ukurannya kecil, jadi masih ada bagasi gede di belakang buat 3 koper dan satu bagasi lagi di depan buat satu koper. Koenigsegg praktis? Ga nyangka bakal ada hari di mana kita bisa pake Koenigsegg buat harian.


Soal jarak tempuh, biasanya buat Koenigsegg angkanya ga jauh-jauh amat. Tapi Gemera bisa tembus 1000 kilometer sekali isi bensin berkat mesin Freevalve tadi yang punya kebebasan penuh buat ngatur berapa banyak bensin yang dipake, ditambah motor listrik tadi. Dan kalo bensinnya abis, kamu bisa pake mode listrik dan setidaknya dapat 50 kilometer sebelum kamu dapet pom bensin.


Menarik. Tapi handling Gemera masih kayak Koenigsegg ga?

Oh tenang, selain chassis karbon kayak Koenigsegg lainnya, Gemera punya segudang senjata buat meningkatkan handling. Ada rear-wheel steering dan torque vectoring yang bisa bantu pengendalian di tikungan tajam, suspensi double wishbone dengan peredam hidrolik yang bisa diatur ketinggiannya, dan rem keramik 415mm di depan dan 390mm di belakang dengan kaliper 6 piston di depan dan 4 piston di belakang, supaya kalian bisa berhenti sebelum nabrak dinding setelah ngebut 400+kph. Dan kalian BUTUH rem segede piring itu, karena berat Gemera tembus angka 1850kg menurut Christian von Koenigsegg. Berat sih, tapi Aston Martin DBS beratnya ga beda jauh. Dan DBS tenaganya kalah 970hp.


Hmmmm… Makin dipikir makin menarik ini mobil. Tapi $1juta sebelum pajak…

Yah, barang bagus jarang murah, akui saja. Tapi sejujurnya, Gemera ga punya lawan. Yah, secara teknis kamu bisa bilang Bugatti Chiron Sport bisa jadi lawan, tapi Chiron cuma 2 penumpang, bagasinya cuma muat buat satu orang bayi gendut, dan harganya tembus US$3 juta (Rp. 42 miliar). Mungkin McLaren Speedtail juga bisa, tapi cuma bisa bawa 3 orang, mesinnya kalah tenaga jauh, dan tetep lebih mahal di angka US$2.5 juta (Rp. 35 miliar). Jadi ya… Gemera memang ga ada lawannya. Lagipula, perwujudan mimpi memang ga bisa murah. Christian udah mulai ngerancang mobil ini dari tahun 2003, tapi keterbatasan teknologi dan duit di tahun segitu bikin proyek ini baru jalan beberapa tahun ini. Dan Christian bener-bener nunjukin kalo Gemera ini kayak anak kesayangan dia. Desainnya aja di bagian depan terinspirasi dari konsep mobil pertama dia, dengan karakter yang lebih membulat kalo dibandingin sama CC8S atau CCX yang akhirnya jadi mobil produksi pertama Koenigsegg. Total cuma bakal ada 300 Gemera yang dibikin, jadi kalau kalian mau, cepetan kontak Koenigsegg dan bayar deposit.